Perkembangan Musik blues di indonesia

Hingar bingarnya perkembangan musik pop, rock dan R&B di Indonesia dapat dikatakan sangat up to date sekali, sesuai dengan perkembanagn musik pop dan rock serta R&B di manca negara, berkat kemajuan teknologi multi media saat ini. Banyak sekali talenta musisi di Indonesia memanfaatkan kondisi ini. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi perbendaharaan musik dan lagu di Indonesia banyak di pengaruhi oleh kondisi ini.
Dapat kita lihat dan baca setiap minggu bahkan setiap hari selalu terdapat lagu dan musik baru, serta group band dan penyanyi baru yang se akan2 berlomba untuk ber ekspresi, mencari jati diri serta meraih hasil komersialitas atas produk seni tersebut. Kalau kita lihat perkembangan musik di tanah air kita ini, tak lepas dari pengaruh2 genre musik yang ada di manca negara terutama dari negara2 barat, dan sangat sah sekali, baik sengaja maupun tidak di sengaja untuk meng influence atau ter influence oleh genre2 musik barat tersebut.
Karena kecanggihan teknologi multi media itulah, banyak musisi dan penyanyi di Indonesia mendapat jati diri dalam hal bermusik ataupun menghasilkan produk musik itu sendiri. Dan ada pula minoritas musisi yang mencoba bereksplorasi dengan genre2 musik yang sudah ada. Tetapi dari keadaan dan kondisi ini semua, belum ada satupun terlihat musisi kita yang mengexplorasi musik blues untuk dikedepankan minimal bersejajar dengan hingar bingar nya musik2 yang ada di tanah air kita ini.
Andaipun ada, mungkin masih belum berani untuk menampilkan hasil explorasi dari musik blues tersebut. Banyak sudah usaha dari kelompok2 musisi blues ataupun komunitas musik di tanah air yang dapat dikatakan berjuang untuk memajukan, minimal melestarikan musik blues di tanah air. Sebut saja komunitas INA Blues yang didalangi oleh bung Oding Nasution serta nayaga2nya yang rata2 sudah melintang pukangi musik blues sejak dahulu kala. Demikian pula dengan komunitas Bandung Blues Society yang tidak kurang di kelola oleh musisi senior yang sudah lama menggeluti dunia musik blues. Jogja Blues Forum yang juga dimotori oleh musisi blues senior di kota Jogja. Bali Blues Island di Denpasar yang juga banyak di tenggeri oleh musisi blues seniornya serta masih banyak lagi komunitas2 musik blues di tanah air kita yang kondisinya mungkin ter seok-seok, mati suri ataupun mati dalam kandungan.
Upaya2 memajukan musik blues di tanah air juga sudah dilakukan oleh komunitas INA Blues Jakarta, yang selalu kita harapkan dapat secara rutin menyelengarakanFestival Blues International dan baru2 ini kota Bandung di ramaikan pula oleh hajatan Jakarta International Blues Festival Competition yang banyak diikuti oleh musisi blues yang masih terbilang muda yang sudah mulai menggeluti musik blues. Adapula kelompok Andre Harihandoyo & The Sonic People yang sudah menelurkan beberapa album dan memberanikan diri untuk meramu musik accoustic folk yang agak bluesy. Juga terdapat anak muda yang dari remajanya sudah menekuni musik blues yakni Rama Satria dengan groupnya The Electric Mojos. Yang semuanya dengan setia selalu ingin mengembangkan musik blues, minimal meramaikan genre musik satu ini. Tak kurang di Denpasar Bali, saat ini ada 2 (dua) kandidat pelestari musik blues yang meng explorasi musik blues dengan gaya yang lain. Sebut saja Bali Puisi Musik yang didukung oleh penyair Tan Lioe Ie pada vocal dan pembaca puisi, Dibia Suanjaya (keyboard), Indrawan (gitar), Yande Subawa (gitar, aransemen) dan Kabe Gariyasa (drum), yang terus berexplorasi memadukan pembacaan puisi dengan musik blues serta The Crossing yang dimotori oleh I Gede Adi Kesuma yang mencoba meng explore lagu2 Jimi Hendrix dan lagu2 ciptaan mereka yang terinfluence oleh musik Jimi Hendrix yang dipadu dengan musik reggae serta musik alternative.
Sudah banyak cara yang diupayakan, akan tetapi masih belum ada yang mencuat mewakili musik bluesIndonesia. Kadang2 kita berpikir apakah musik blues di tanah air masih dipandang sebelah mata di masyarakat pendengar musik atau bagaimana ? Tidak kalah pentingnya peran produser industri musik yang masih belum mau menoleh pada musik jenis ini. Akhirnya yang dikhawatirkan adalah musik blues di Indonesia berada di ujung tanduk, yang setiap saat akan menjadi jenuh baik musisi maupun pendengarnya, dan akhirnya akan tenggelam. Tinggal lah sejarah kecil bahkan hanya sekedar footnote bagi perjalanan musik blues di Indonesia. Siapa berani memegang musik blues agar tidak tergelincir dari ujung tanduk ? Sekedar unek2 dan kekhawatiran 

http://yoedy.heck.in/perkembangan-musik-blues-di-indonesia-di.xhtml

Tinggalkan komentar